Wednesday, October 5, 2011

Tips dan Trik cepat untuk membantah Islam adalah Teroris


By: Reonhart Sastradipraja 

Ustadz Pierre Vogel membantah tuduhan tersebut dengan lebih cepat dan lebih pendek dan bantahan terbaik yang pernah saya dengar dalam hidup saya untuk dakwaan Muslim dengan terorisme. Berikut bantahannya :

Siapakah yang menyulut perang dunia pertama? Apakah orang islam?
Siapakah yang menyulut perang dunia kedua? Apakah orang islam?
Siapakah yang menjatuhkan bom atom atas Hiroshima (dan Nagasaki)? Apakah orang islam?
Siapakah yang membantai 20 juta orang aborigin di Australia? Apakah orang islam?
Siapakah yang membantai lebih dari 100 juta suku indian merah di utara Amerika? Apakah mereka orang islam?
Dan Siapakah yang membantai lebih dari lebih dari 50 juta indian mereh di Amerika Selatan? Apakah mereka orang islam?
Siapakah yang mengambil lebih dari 150 juta manusia dari Afrika sebagai budak, yang mana 77 % dari mereka mati di jalan dan dikubur di lautan atlantik? Apakah orang islam?
Bukan, bukan orang islam. (Lalu siapa terorisnya?)

Sebaik-baik ucapan adalah yang singkat dan mengena.
http://abangdani.wordpress.com/2011/08/11/cara-tercepat-dan-terbaik-dalam-membantah-tuduhan-terhadap-kaum-muslimin-sebagai-terroris/

Dan bisa saya balikkan :
SIapa yang membantai Umat Hindu di India?
jawabannya : Islam
lalu siapa yang membantai Umat Islam di India?
jawabannya : Hindu.

Dan hal tersebut dapat dibantah lagi :
Islam masuk ke indo gimana? ngejajah 350 tahunkah?
Islam masuk ke mekkah gimana? pembantaian berdarah?
Islam masuk ke Turki gimana? rakyatnya yg non-Muslim dan ga mau pindah dibakarkah?

[5:13] (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

lalu pelajaran apa yang bisa kita dapat dari fenomena ini?

Mayoritas agama memperingatkan agar manusia tidak berperang, namun lebih banyak perang dilangsungkan demi agama daripada hal lain. Kristen membantai Yahudi, Yahudi membantai Muslim, Muslim membantai Hindu, Hindu membantai Budha, Katholik membantai Protestan, Ortodoks membantai Pagan, kita tarik daftarnya ke pinggir atau mundur dan akan terus berputar. Perang tak pernah berhenti; hanya beristirahat sejenak.

Padahal bukan agama satu yg membantai agama lainnya, yang ada adalah manusia satu membantai manusia satu lainnya, saat dimana manusia lebih rendah dari binatang....
ketika satu golongan manusia merasa lebih tinggi/baik dibanding golongan manusia lainnya, inilah asal muasalnya...coba apabila 'perasaan tersebut' tidak pernah ada... mungkin utopia akan tercipta. Naif memang, tp itu juga salah satu impian kita semua... A World without War. Tak aneh bila dunia Utopia tersebut sempat divisualisasikan dalam film "Equilibrium". 


Meski hal" ini adalah sunatullah dan menginginkan dunia tanpa perang adalah sesuatu yang naif, tapi kita tidak bisa menutup mata dari pembantaian demi pembantaian, kesedihan demi kesedihan, pertumpahan darah demi pertumpahan darah, kehancuran demi kehancuran, Isak tangis ibu yang kehilangan suaminya, jerit dan tangis pilu seorang anak yang kehilangan orangtuanya, tangisan dendam menggelegar seorang yang kehilangan kekasihnya, serta kebencian dan pembalasan dendam tanpa akhir yang terus berputar bagai roda setan akan terus terjadi hingga tak ada lagi manusia tersisa yang perlahan akan menggiring umat manusia menuju kepunahan, kecuali mereka para kaum Muslimin... itupun bila dalam tubuh kaum Muslim tidak saling berperang seperti saat ini.

Dan kalo kitaorang boleh jujur, saat ini saya mulai berpikir bahwa ini tidak hanya sekedar Sunatullah, tapi dikarenakan ada hal lain yang menginfiltrasi agama" dunia sejak lama >:'
tapi ini Hanya opini pribadi. #abaikan#


Perhatikan Foto diatas.
Bayangkan apa yang sedang dipesan oleh Ibunya kepada anaknya sebelum dia menghembuskan nafas terakhir.
Bagaimana kah perasaan anak ini dan apakah keadilan yang diharapkan akan membuka mata dunia? Karena Keadilan  hanya ada dalam film Ksatria Baja Hitam.
Dan kesedihan-kesedihan seperti ini akan terus berlanjut. Apakah hati anda tidak tersentuh dengan hal ini?

Dualitas dunia, ada hitam ada putih, tapi dengan berbagai variasinya antara rentang hitam sampai putih. Ada yang baik ada yang jahat, ada yang memicu kebencian ada yang membalas juga dengan kebencian. Sampai suatu saat semua akan menyadari bahwa hal seperti ini sungguh melelahkan bathin dan pikiran. Akhirnya juga akan menyadari dengan penuh penyesalan betapa telah menyia-nyiakan kesempatan hidup digunakan hanya untuk menjadi pemicu kebencian atau memelihara dendam kesumat yang tak berkesudahan terhadap si pemicu kebencian.

end note : Meski kita benci mengangkat senjata, tetapi ada kalanya kita harus mengangkat senjata.

2 comments:

Post a Comment